Sunday, June 30, 2013

Saturday, June 22, 2013

Kumpulan Cerita Bahasa Indonesia | English Story Collection

Untuk membaca cerita bahasa indonesia silahkan kunjungi:

Blog Kumpulan Cerita Bahasa Indonesia



---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
To read English story please visit:

Blog To Read English Stories


Wednesday, June 19, 2013

Friday, June 7, 2013

Contoh pidato dengan tema persahabatan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang terhormat bapak/Ibu Guru yang saya hormati, juga teman-teman semua yang saya cintai.
Sebelum saya menyampaikan pidato tentang persahabatan ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh SWT, atas nikmat dan rahmatNya sehingga kita semua yang hadir di ruangan ini masih diberi kesehatan olehNya sehingga kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat walafiat.

Teman-temanku sekalian, bila kita mendengar kata "sahabat" di telinga kita, kira-kira apa yang terbersit dalam pikiran dan hati kita? Mungkin akan terbayang sebuah hubungan yang terjalin atas dasar ikhlas, sehingga menjadikan satu kesetiaan dan saling pengertian dalam sebuah hubungan pertemanan.

Teman-temanku semua yang hadir di ruangan ini, bila saya boleh bertanya "siapa diantara kalian yang merasa mempunyai sahabat?". Suatu pertanyaan yang wajar, tapi tidak harus dijawab. Mungkin setiap orang mempunyai teman, mungkin juga setiap orang mempunyai banyak teman, tapi... Apakah semua teman-teman kita adalah sahabat kita? Jawabannya sangat jelas "TIDAK".Kenapa saya bilang "tidak"?. Sudah sangat jelas, semua orang boleh saja mengaku teman kita, tapi... apakah mereka juga dapat menjadi sahabat kita?

Teman-temanku yang saya cintai, carilah teman sebanyak banyaknya, tapi janganlah kalian mencari seorang sahabat. Biarkan alam yang akan menyortir teman-teman kita, mudah-mudahan satu diantara teman-teman kita ada yang menjadi sahabat.
Ada banyak ciri dan perbedaan antara teman dan sahabat.
Jangan terlalu cepat kita menilai dan menjadikan teman kita menjadi sahabat kiat.
Sahabat tidak akan pernah datang bila kita sendiri tidak bisa membuka diri terhadap teman-teman kita.
Bapak/Ibu Guru yang saya hormati, juga teman-teman yang saya cintai. Terimakasih atas waktu yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato singkat ini. Maaf bila ada kata-kata saya yang tidak berkenan.
Terimakasih atas perhatiannya.
Wassalamu A’laikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Pengertian planet, macam-macam planet dan penjelasannya

Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang (Matahari). Sebagian besar planet mempunyai pengiring atau pengikut yang disebut Satelit yang beredar mengelilingi planet.

Sebelumnya, para ahli menetapkan bahwa di dalam tata surya terdapat sembilan planet. Sembilan planet tersebut berdasarkan urutannya dari matahari yang terdiri atas planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia, maka berdasarkan Sidang Umum International Astronomical Union (IAU) ke-26, pada tanggal 25 Agustus 2006 di Praha, ditetapkan delapan planet dengan mengeluarkan Planet Pluto dari Sistem Tata Surya kita. Sementara itu, Pluto diturunkan statusnya sebagai kategori planet kerdil bersama-sama dengan Xena dan Asteroid Ceres.

Keputusan mengeluarkan Pluto yang sudah menjadi anggota keluarga planet tata surya selama 76 tahun merupakan konsekuensi ditetapkannya definisi baru tentang planet. Dalam resolusi tersebut, sebuah benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi tiga syarat, yakni mengorbit matahari, berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang jelas dan "bersih" (tidak ada benda langit lain pada orbit tersebut). Dari kriteria ini, planet Pluto memiliki kelemahan, antara lain ukurannya sangat kecil dan bentuk orbitnya yang memanjang dan memotong orbit Neptunus, sehingga dalam perjalanannya mengelilingi matahari, Pluto kadang-kadang lebih dekat dengan matahari dibandingkan Neptunus. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.8 berikut ini.

1) Planet Merkurius

Merkurius merupakan planet paling dekat ke matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai 4000C), sedangkan malam hari sangat dingin (mencapai -2000 C). Perbedaan suhu harian yang sangat besar disebabkan planet ini tidak mempunyai atmosfer. Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km). Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan periode revolusinya sekitar 88 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari.

2) Planet Venus

Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil yang sangat terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari. Venus sering disebut sebagai bintang kejora pada saat Planet Venus berada pada posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur. Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya atmosfer berupa awan putih yang menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya matahari.

Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer yang sangat tebal terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat, sehingga pada siang hari suhunya dapat mencapai 4770 C, sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang diterima tertahan atmosfer. Diameter planet Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya sekitar 244 hari dengan arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.

3) Planet Bumi (The Earth)

Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang selalu beredar mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km hampir sama dengan diameter Planet Venus.

4) Planet Mars

Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi. Planet ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-satunya planet yang bagian permukaannya dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan planet lain terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal selain jaraknya yang terlalu jauh.

Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan. Karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari Mars daripada planet lain. Jarak rata-rata ke Matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasi sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter bumi (6.790 km), diselimuti lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu udara relatif lebih rendah daripada suhu udara di bumi. Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos dan Deimos.

5) Planet Jupiter

Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter sekitar 142.600 km, terdiri atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan Europa.


6) Planet Saturnus

Saturnus merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km, periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km). Antara Cincin Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 11 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.

7) Planet Uranus

Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 2.870 juta km. Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas dan bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1 meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.

8) Planet Neptunus

Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid. Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km.

Walaupun sekarang Pluto sudah tidak termasuk planet sebagai anggota tata surya, tetapi tidak ada salahnya untuk diketahui demi menambah wawasan pengetahuan. Pluto memiliki diameter sekitar 6.400 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari yaitu sekitar 5.900 juta km. Periode revolusinya sekitar 247,7 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 153 jam. Jarak Pluto yang sangat jauh dari matahari mengakibatkan suhu planet ini menjadi sangat dingin dengan tingkat kepadatan tinggi pula. Walaupun demikian, Planet Pluto memiliki satu satelit alam yang mengelilingi planet itu dalam jarak sekitar 17.000 km yang dinamakan Charon.

Makalah proses terbentuknya bumi

BAB I
PENDAHULUAN

Bumi dan proses penciptaannya memiliki banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli filsafat, ada yang berpendapat bahwa segala sesuatu berasal dari air, udara dan gas. Dari berbagai macam teori yang membahas tentang proses terjadinya bumi ini setidaknya terdapat 2 kategori teori tentang bumi yaitu teori dentuman dan teori ekspansi dan kontraksi.
Pada pembahsan tentang proses terjadinya bumi tentunya bayak sekali terdapat kekurangan baik sedikitnya sumber yang digunakan maupun dalam redaksinya, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna tercapainya kesempurnaan dalam pembahsan tentang proses terjadinya bumi ini.

BAB II
PROSES TERBENTUKNYA BUMI

A.    Hipotesis para ahli tentang terjadinya bumi
Para ahli pikir merasa sangat terganggu mereka ingin mengetahui bagaimana proses terbuntuknya bumi ini, sesuai dengan tingkat kemajuan dan perkembangan ilmu dan pengetahuan para ahli pikir membuat dugaan terkait dengan proses terbentuknya bumi yang sekarang ini ditempati oleh mahluk ciptaan tuhan.
Pada abad ke 18 di derah sebelah timur Mesopotamia, yang sekarang ini menjadi Negara Irak, para ahli arkeologi menemukan sisa tulisan dari tanah liat yang memuat tentang proses terjadinya bumi, cerita tentang banjir besar pada masanya nabi nuh. Pada masa itu kejayaan gereja di eropa menjadikan buku genesis menjadi satu-satunya buku yang harus mereka percayai.
Pelopor seperti para ahli Copernicus Keppler, Galileo dan Newton merubah pada zaman penelitian yang membawa pandangan baru dalam meninjau proses terjadinya tata surya. Teori Newton tentang adanya gravitasi, mendorong para ahli untuk menunjukan proses terjadinya bumi berdasarkan proses ilmiah. Diantaranya ialah hipotesis:
a.    Hipotesis kabut dari Kant dan Laplace
Hipotesis yang dikemukakan oleh Imanuel Kant pada tahun 1755 di jerman mengemukakan tentang proses terjadinya bumi. Berdasarkan teori Newton dari tentang gravitasi, Kant mengatakan asal segalanya ini bermula dari gas yang bermacam-macam, yang tarik menarik yang kemudian membentuk kabut besar. Terjadinya benturan masing-masing gas menimbulkan panas. Pijarlah, dan istilah tersebut merupakan istilah dari asal matahari. Fregmen-fregmen inilah yang tadinya pijar melepaskan banyak panas, dan mengembun. Kemudian cair dan bagian luar makin padat. Demikianlah terjadinya planet-planet dan termasuk bumi yang kita hidupi sekarang ini. Sedangkan menurut piere de laplace sarjana prancis seorang filosuf dan ahli matematika mengemukakan pula pada kabut bahwa kabut asal itu telah berputar dan berpijar. Di khatulistiwa terjadi penumpukan awan, jika massa ini mengembun berputar mengelilingi induknya. 
b.    Hipotesis planetesimal
Chamberlain dan multon masing-masing ahli geologi dan Astronomi beranggapan bahwa adanya matahari asal yang didekati oleh suatu bintang besar yang sedang beredar, maka terjadilah tarik menarik sesuai dengan hokum newton.
c.    Hipotesis pasang surut gas
Hipotesis ini dikemukakan oleh jeans dan Jeffries pada tahun 1930 sebagai penyokong hipotesis sebelumnya sambil memperbaiki keberatan-keberatannya. Mereka berpikir adanya bintang besar yang mendekat kira-kira seperti bu;land an bumi, yaitu bulan menyebabkan pasang surutnya lautan. Bulan tak kuat menarik air menjulur jauh, akan tetapi matahari yang didekati bintang besar itu menjauh, lidah api dari matahari asal itu putus dari induknya, pecah berkeping-keping dan menbeku menjadi planet-planet.
   
B.    Teori terjadinya alam semesta (bumi)
Proses terjadinya bumi manusia tidak mengalami secara historis namun para ahli mencoba mengemukakan sebuah teori berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki.
1.    Teori dentuman
Teori dentuman atau dikenal juga dengan teori ledakan, teori ini mengemukakan bahwa adanya suatu masssa yang sangat besar dijagat raya dan mempunyai berat dan jenis yang sangat besar, meledak dengan hebatnya adanya reaksi inti. Massa yang meledak itu kemudian menjauh dari pusat ledakan dan mengembang dengan sangat cepat. Setelah berjuta-juta tahun massa yang berserakan membentuk kelompok-kelompok yang relative lebih kecil dari massa semula. Kelompok itulah yang sekarang bernama galaksi dan ters menjauh dari intinya.
2.    Teori ekspansi dan kontraksi
Teori ini diambil dari adanya siklus dari alam semesta yaitu ekspansif dan masa kontraksi. Dalam waktu 30.000 juta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi serta bintang-bintang. Ekspansi tersebut didukung adanya tenaga dari yang bersumber dari reaksi hydrogen yan pada akhirnya membentuk unsure lain yang komplek. Pada masa kontraksi, terjadilah galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel tersebut berasal dari pararel yang ada pada zaman dahulu kala.
   
C.    Susunan lapisan bumi
Bayak orang mengatakan bahwa bumi mempunyai banyak lapisan. Sebagaimana hipotesis Kant diatas bahwa bumi kemudian mendingin di sebelah luar dan di luar masih sangat panas. Untuk meneliti kedalaman bumi cara yang terbaik adalah dengan mengebornya namun hal ini hanya mampu sampai pada kedalaman 5.00 meter sedangkan jari-jarinya 6.000.000 meter maka pemboran yang dilakukanpun hanya sis-sia saja.
Sesuai dengan majunya perkembnagn dan teknologi, dengan majunya penelitian gempa dapat meneliti secar tidak langsung tentang lapisan bumi, yang menggunakan alat yang disebut seismograf, menunjukan bahwa memang bagian bumi di dalamnya tidaklah homogeny melaikan adanya beberapa lapisan. Dalam istilah geografi lapisan batas itu adalah discontinyu. Lapisan yang paling luar adalah kedalaman 60 Km, kemudian pada kedalaman 1.200 Km dan 2.900 Km pada bagian paling dalam terdapat jari-jari 3.500 Km yang disebut dengan inti bumi (Barisfer).
Sedangkan Suess dan Wiechert pada tahun 1919 membagi lapisan bumi sebagai berikut:
1.    Kerak bumi
Kerak bumi ini memiliki tebal 30-70 Km yang terdiri dari batuan basal dan acid.
2.    Selubung bumi
Selubung bumi atau yang biasa disebut sisik silikat tebalnya 2.200 Km, massa jenisnya 3,6-4. Selubung bumi sam kerak bumi disebut Lithosfera.
3.    Lapisan Chalkosfera
Lapisan ini memiliki tebal 1.700 Km, massa jenisnya 6,4 yang terdiri dari oksida besi dan sulfide besi.
4.    Inti bumi
Inti bumi merupakan bola dengan jari-jari 3.500 Km massa jenisnya 9,6 terdiri dari besi dan nikel.

D.    Data-data tentang bumi
Data-data bumi
Garis tengah        : pada kutub, 12.714 km.
                : pada khatulistiwa, 12.757km.
(jari-jari bumi, 6.378)

Keliling khatulistiwa    : 40.000 km.
Jarak dari matahari    : terjauh, 152 juta km, dan terdekat, 147 juta km.
Kecepatan berputar
mengelilingi matahari    : 6.0000 k
                inti 15.000.0000 k
                Bintik-bintik 4.0000 k.
Tekanan             : 400.109 atm. bumi

BAB III
KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bumi yang menjadi tempat tinggal kita semua mempunyai proses yang sangat panjang dalam kejadiannya. Ada dua teori yang menyebutkan proses terjadinya bumi ini yang pertama adalah teori dentuman atau teori ledakan sedangkan yang kedua adalah teori ekspansi dan kontraksi.
Bersamaan dalam proses pembentukannya bumi ini teryata tidaklah homogen, akan tetapi memiliki beberapa lapisan. Lapisan lapisan tersebut memiliki kedalaman yang berbeda-beda dan massa jenisnya. Lapisan-lapisan bumi dapat terdeteksi secara tidak langsung dengan alat pengukur gempa yaitu seismograf. 

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Abdullah. Rahma, Eni. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. 2006.
Mawardi. Hidayati, Nur. IAD-ISD-IBD. Bandung: Pustaka Setia. 2000.






Tuesday, June 4, 2013

Apartheid di afrika selatan

APARTHEID DI AFRIKA SELATAN

Masalah Apartheid berawal dari pendudukan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa  Eropa di Afrika. Bgs Eropa yg pertama kali datang ke Afsel adlh bgs Belanda.Bgs Belanda datang ke Afsel  dipimpin oleh Jan Anthony van Riebeeck.Kedatangan Bgs Belanda ini menimbulkan mslh dlm kehidupan masy Afsel.Masy Afsel menjadi di bawah pendudukan bgs Eropa  (B.Belanda atau kulit putih), sehingga mslh kulit ini yg menjadi titik pangkal munculnya  masalah Apartheid

Kedatangan Bangsa Boer
Bangsa Belanda langsung menetap di Afrika Selatan.Mereka sering disebut dgn bangsa Boer. Kedatangan bgs Belanda diikuti oleh bgs Inggris yg  berhasil melakukan penguasaan dari Afrika Utara(Mesir), Af-Sel (Cape Town). Kedatangan Inggris menyebabkan ³perang Boer´ antara Inggris dan Belanda. Inggris berhasil mengalahkan  Belanda sehingga wilayah Af-sel menjadi  daerah kekuasaan Inggris. Akhirnya,Inggris menjadi penguasa Afse l.Dg kemenangan Inggris maka byk org Inggris yg datang ke Afsel. Pada th 1910dibentuk Uni Afrika Selatan yg merupakan gabungan dari kedua Republik kaum Boer, yaitu Transvaal dan Orange Kree Style dengan Cape Colony dan Natal.Uni Afrika Selatan adlh dominion Inggris

Kekuasaan Inggris di Afrika Selatan
Inggris membentuk sistem pemerintahan yg berada di bawah pengawasan Inggris. Inggris juga menjalankan politik rasial (pemisahan berdasarkan ras).Dengan kemenangan Partai Nasional pd pemilu th 1948maka Apartheid menjadi kebijaksanaan resmi negara Afsel. Kebijaksanaan ini memungkinkan bgs kulit putih di Afsel mengatur segala masalah di Afsel

Reaksi Terhadap Politik Rasial
Pemisahan suku di Afsel mendapat tanggapan dr dunia lnternasional. Di Afsel sering terjadi pemberontakan-pemberontakan untuk menghapus pemerintahan Apartheid.Gerakan yg terkenal dilakukan oleh rakyat kulit hitam di Afsel  dipelopori oleh African National Congrees (ANC) dibawah pimpinan NelsonMandela.Pd pemerintahan Frederick Willem de Klerk,Nelson memimpin aksi rakyat Afsel untuk tinggal di rumah,aksi trsbt mendapat yanggapan oleh pem dgn menjebloskan Nleson ke penjara,tetapi kemudian ia dibebaskan. Pembebasan ini membawa dampak positif thdp perjuangan rkt Afsel.Maka untuk  pertama kalinya pd tgl 2Mei 1990 pem Afsel
mengadakan perundingan dg ANC utk membuat UU non Rasial. Pd tgl 3 JUni 1990de Klerk menghapus UU Daryrat Negara yg berlaku hampir di setiap bag Afsel

Perjuangan Nelson Mandela
Perjuangan Nelson Mandela memakan waktu yg cukup lama. NelsonMandela terus berjuang untuk mencapai
kebebasan negrinya baik di dlm negri maupun di luar negri. Upaya-upaya yg dittempuh Nelson Mandela mulai menapampakan hsl yg mengembirakan ketika F.W.de Klerk memberikan angin segar kebebasan bagi warga kulit hitam.

Perubahan Kebijaksanaan Apartheid
Pada tgl 21 Februari 1991, Presiden de Klerk mengumumkan penghapusan semua ketentuan dan ekstitensi sis.pol
Apartheid di hadapan parlemen Afsel.Pengumuman itu diikuti penghapusan 3 UUyg memperkuat kekuasaan Apartheid,yaitu:
1. Land Act: UU yg melarang org kulit hitam mpyi tanah di luar wil tmp tinggal yg ditentukan.
2. Group Areas Act : UU yg mengatur pemisahan tmp tinggal orang-orang kulit putih dgn kulit hitam.
3. Population Registration Act : UU yg mewajibkan org kulit hitam utk mendaftarkan diri  mnrt kel suku masing-masing Pengahpusan UU tsb diikuti dg janji pemerintahan de Klerk utk menyelenggarakan pemilu tanpa  pembatasan rasial

Pemilu Multiras

Pd pemiluMultirasial th 94,partai yg dipimpin oleh  NelsonMandela yaitu ANC, berhasil menjadi pemenang.Pada tgl  9 Mei 1994 NelsonMandela dipilih olehMajelis Nasional sebagai  Presiden Afsel.yaitu Pres  pertama org kulit hitam. Pada tgl 10Mei 1994 NelsonMandela dilantik sbg presiden dlm upacara megah di Union Building,Pretonia. Peristiwa ini mrpk peruangan rakyat Afsel.  Sejak dihapusnya  Apartheid,Afsel mulai  membangun negerinya agar sederajat dg negara lain di dunia 

Drama bahasa sunda, sikabayan ngala nangka

Drama Si Kabayan Ngala Nangka

Iteung : (Ngagangguan Kabayan) Kang, hayu atuh pang alakeun Nangka kanggo Iteung!
Kabayan : (Melek hiji soca, langsung sare deui) Haduh, Nyai, engke weh nya, isukan. Akang teh tunduh keneh!
Iteung : (Ngambek) Huh, si Akang mah teu sayang ka Iteung!
Kabayan : (Ngorok)
Saking keheulna, Nyi Iteung angkat ka bumi emakna Kabayan. Sanepina di bumi emakna Kabayan.
Iteung : (Lumpat sabari ceurik langsung nangkeup emak) Emaaakkkkk....
Emak Kabayan : (Reuwas) Eleuh-eleuh, aya naon ieu, Nyai?
Iteung : Eta, Ma! Si Kabayan! Kuring teh ngidam, hoyong pisan Nangka, tapina manehna tara daek pangalakeun!
Emak Kabayan : Geus tong ceurik atuh! Keun weh, Emak nu ngomong ka si Kabayan!
Emak sareng Iteung balik ka imah Kabayan. Sanepina di imah Kabayan, Emak sareng Iteung ningali Kabayan nu sare keneh dina bale.
Emak Kabayan : Heh! Kabayan, kebluk! Hudang sia!
Kabayan : Naon sih mak? Isuk-isuk geus adat-adatan!
Emak Kabayan : Maneh teh kumaha sih! Geus nyaho si Iteung keur hamil, ngidam Nangka! Lain mah diturutkeun kahayangna! Malah gogoleran teu puguh!
Kabayan : Heueuh mak, sakedeung deui dipangalakeun!
Emak Kabayan : Buru! Ayeuna geura mangkat neangan Nangka! Nu kolot nya, Nangkana!
Kabayan : (Hudang) Heueuh! Kuring mangkat ayeuna lah!
Kabayan mangkat neangan Nangka. Tapi Kabayan teu terang, tangkal Nangka nu keur buahan teh dimana. Sapanjang jalan, manehna luak-lieuk neangan Nangka. Akhirna manehna manggih hiji tangkal Nangka nu buahna leubeut.
Kabayan : Hahhh! Akhirna kuring manggihan Nangka! Karolot deui Nangkana!
Kabayan langsung naek ka tangkal Nangka nyokot hiji Nangka nu pang kolotna. Teu lila anu boga kebon datang. Kabayan langsung turun ti tangkal Nangka.
Kabayan : Haduh kumaha ieu! Nyi Ndit datang! Mana kacida galakna deui!
Kabayan lumpat ka ragasi nu aya di tukangeun kebon. Kabayan malidkeun eta Nangka.
Kabayan : Nangka, jung balik tiheula nya! Kuring rek kabur heula!
Nangka teh kabawa palid ku cai, teu lila, nu boga kebon datang.
Nyi Ndit : Heh! Sia keur naon di kebon aing! Maneh rek maling?
Kabayan : Henteu Nyai.
Nyi Ndit : Ah sia! Alesan wae! Ngaku weh ari rek nyopet mah!
Kabayan : Bener Nyai, teu bohong!
Nyi Ndit : Demi naon sia, Kabayan?
Kabayan : Demi Nyi Iteung, Nyai!
Nyi Ndit : Alah, sia! Nyopet mamawa ngaran pamajikan! Hayu milu jeung urang! Urang ka imah Pa RT!
Kabayan : Duh, nyai! Ulah atuh! Bener abdi teh teu nyopet! Sok mana barang buktina!
Nyi Ndit : (Mariksa Kabayan) Heueuh geuning, euweuh! Jung geura mangkat, sia! Ulah kadieu deui!
Kabayan : (Lumpat) Dadah, Nyai!!
Kabayan balik ka imahna. Dipapag ku Emak jeung Iteung.
Iteung : Euleuh, akang! Tos dongkap?
Emak Kabayan : Meunang teu Nangka teh?
Kabayan : Meunang atuh, mak! Kolot jeung gede deuih!
Iteung : Mana atuh Nangkana, Kang?
Kabayan : Hoh? Can nepi eta Nangka?
Emak Kabayan : Hah? Nepi kumaha, Kabayan?
Kabayan : Si Nangka teh dipalidkeun, dititah balik tiheula ku kuring! Geuningan can nepi? Apan eta Nangka teh tos kolot, piraku teu nyaho jalan balik!
Iteung : Heueuh nya, Kang! Eta Nangka teh geuning teu nyaho jalan balik!
Emak Kabayan : Ari sia! Ku belet-belet teuing, Kabayan! Maenya Nangka bisa balik sorangan! Teu hideng!
Kabayan : Yeuh, si Nangka nu teu hideng mah, Mak!
Emak Kabayan : Hah, ngimpi naon, kuring teh boga anak belet kos sia!
Emak langsung mangkat. Kabayan sareng Iteung, ngantosan eta Nangka di sisi ragasi, tapi Nangkana teu datang-datang.

Resensi novel bahasa sunda, Si Kabayan jadi dukun

RESENSI NOVEL SIKABAYAN JADI DUKUN

Jejer: Sikabayan Jadi Dukun
Panulis: Moh. Ambri
Pamedal: PT. Kiblat Buku Utama
Citakan: ka-4
Kandel Buku: 71
Kakurangan:  Bahasana anu loma seueur.
Kalewihan: Ngajarkeun ka urang Sunda pikeun kudu pisan jadi jalma jujur teh.


Sinopsis:   
Aya hiji kaluwarga nu eusina Kabayan jeung pamajikanna. Kasaharian sikabayan sapopoe teh ngedul sarta nyiksa pamajikanna. Tatanggana teh hayang ngabantuan sikabayan tapi nya sipamajikannana teh nolak da ari kusalaki sorangan mah teu nanaon cenah.  Tapi dina jero hatena mah ambek we sipamajikanna teh. Hiji waktu sikabayan teh teh ngala suluh ka leuweung. Terus aya saudagar anu neangan dukun pikeun ngubaran putrana anu pireu, ngaranna teh Nyi Hasanah. Tapi sabenerna mah Nyi Hasanah teh teu pireu tapi Nyi Hasanah teh  teu narima ka bapana yen dek dikawinkeun jeung Haji Latip, padahal Nyi Hasanah teh boga nudipikabogoh nyaeta jang Agus. Tah nyaho kitu pamajikan sikabayan teh nyebutkeun yen dileuweung aya dukun anu neangan suluh,  tapi sidukun teh teu daek ngaku manehna dukun mun manehna teu ditonjokan heula. Langsung we sisaudagar jeung pangawalna indit weh ka leuweung. Panggih weh sikabayan jeung saudagar sarta pangawalna. Habek-habek we etamah sikabayan ditengelan. Sisaudagar nanya “Silaing dukun lain?”. “Lain kuring mah lain dukun”, jawab sikabayan. “Ngaku sih! Mun teungaku, silaing ditonjok deui ku pangawal aing!”, si saudagar ngotot. “Heeh atuh kuring dukun”, jawab si kabayan kapaksa. Dipanggihkeun weh sikabayan jeng Nyi Hasanah. Nya moal matih atuh da Nyi Hasanahna ge henteu pireu nyaan. Balik weh sikabayan, ke dongkap deui. Si jang Agus apaleun, langsung we si jang Agus menta manehna hayang jadi pangiring siembah dukun jeung bakal mere warisan ti uwana. Nya daek weh atuh ari sikabayan mah moal mungkin nolak ari meunang kauntungan mah. Geus kitu si Kabayan ngamprak ka imah saudagar jang ngubaran Nyi Hasanah. Paamprok weh Agus jeung Nyi Hasanah, teu sakara-kara Nyi Hasanah bisa ngoong deui, ngan orokaya terus dibawa kabur ku Agus. Atuh puguh guyur. Kumaha tah kalanjutanna? Sok urang baca dugika tamat ngarah panasaran jeung bisa ngahirupkeun budaya Sunda.

Cerita wayang golek bahasa sunda, Budak Buncir

Cerita wayang golek bahasa sunda, Budak Buncir - Dina hiji poé,  Hyang nyarékan Pandawa yén éta Pandawa jeung Kurawa téh  ti leuleutik hayoh wé silih arah pati, ti lelembur silih arah umur. Pan ceuk batur mah éta téh salah guruna, Hyang. Tah, solusina mah kieu wé, Pandawa jeung Kurawa wayahna kudu bébésanan. Gatotgaca urang tikahkeun jeung putri Astina, Déwi Lesmining Puri. Tapi tawaran ieu ditampik ku Gatotgaca. Saurna mah Gatotgaca téh can hoyong gaduh bojo, da can begér. Padahal umurna tos ±30 taun. Sabenerna mah Gatotgaca téh ngarasa paur, dibalik pajodoan ieu aya maksud anu lian ti Kurawa.
Ari Hyang jeung Pandawa keukeuh Gatotgaca kudu kawin. Puguh wé pakeukeuh-keukeuh. Terus Semar mamatahan Pandawa, tong sok mamaksa batur. Pék téh Semar diciduhan, terus ditajong. Daripada dipaksa kawin, Gatotgaca milih kabur. Hyang nitah Arjuna ngudag Gatotgaca, paksa kadieu deui.
Ahirna Gatotgaca kapanggih ku Arjuna. Arjuna jeung Gatotgaca duél. Arjuna éléh ku Gatotgaca. Gatotgaca kabur deui. Kaburna téh ka Partapan Tutugan Gunung Parasu. Sesepuh di partapan éta téh namina Merakgaca. Merakgaca mamatahan Gatotgaca yén ancurna hiji nagara téh kusabab budayana tos ancur. Jati kasilih ku junti. Jadi Aki Merakgaca ngadirikeun pasantrén supados nagara ieu teu ancur. Si Aki Merakgaca nyarios kitu kusabab ngira yén Gatotgaca badé néwak Aki gara-gara gaduh pasantrén. Padahal mah Gatotgaca ka partapan Aki téh bade nyuhunkeun panarawangan, badé ngabuktikeun dugaan Gatotgaca yén aya maksud liana tina pajodoan Gatotgaca jeung Déwi Lesmining Puri. Pék téh bener, tina hasil panarawangan Aki Merakgaca, Gatotgaca téh sabenerna mah rék diracun ku Kurawa. “Tuh nya pan bener firasat téh”, ceuk Gatotgaca.

 Terus Gatotgaca naros ka si Aki, “Saha atuh pijodoeun Abdi téh Ki?”. Si Aki ngajawab yén jodo na Gatotgaca aya di Kidul, di nagri Tirta Dahana. Namina téh Déwi Dahana Wati, putrid Raja Dahana Déwa. Tah di nagri Tirta Dahana nuju diayakeun sayémbara, saha anu bisa ngéléhkeun jago sayémbara rék ditikahkeun jeung Déwi Dahana Wati. Jago sayémbarana téh Patih Nagara Tirta Dahana, namina Tirta Sakti. Tapi Gatotgaca ragu kénéh bener teu sih jodo Abdi téh éta. Supaya bener-bener nguji kabeneranana, Gatotgaca di sulap ku Aki Merakgaca jadi pendék, hideung, hina, tapi jago kénéh gelutna, namina gé diganti jadi Budak Buncir.
Teu lila, Cépot jeung Pétruk datang, néangan Gatotgaca. Tapi da Gatotgaca na tos robah rupa, jadi Cépot jeung Pétruk teu kenaleun. Terus si Aki ngabéjaan Cépot jeung Pétruk yén Gatotgaca keur di kidul, di nagri Tirta Dahana, sigana mah keur lalajo sayémbara anu diayakeun di Tirta Dahana. Terus Cépot jeung Pétruk badé nyusul ka Tirta Dahana. “Engké heula, Aki badé nitipkeun putra Aki, ieu, si Budak Buncir. Hoyong lalajo sayémbara ceunah”. “Hayu atuh, asal tong ngérakeun”, ceuk si Cépot jeung Pétruk. Tiluan arangkat ka Tirta Dahana.

Sunday, June 2, 2013

Carpon bahasa sunda, balada tukang nyuling

Poe nu sakitu panasna teu ngorotan sumanget manehna. Katingali ti tukang manehna terus ngudag-ngudag bus kota bari nyekel suling di lengen katuhuna. Manehna teu sadar tukangeun manehna motor saliweuran tereh ngadupak manehna. Eta bus terus diudag sanajan manehna geus ngarasa cape.

“Kiri-kiri” rombongan barudak SMA turun di Jl. Soekarno-Hatta 596, eta bus kota lumayan lila eurenna lantaran loba pisan anu turunna. Akhirna manehna bisa numpak oge eta bus kota. Sanajan awakna cape manehna teu paduli, manehna luak-lieuk bari ngumpulkeun tanaga jeung ngatur napasna anu gancang.

“Euh maneh deui…..”

“Aya saha kitu, Din? Si Ariel deui nya?” ceuk supir bus kota.

“Heueuh….Sep, si Ariel datang deui,” ceuk kondektur bus kota.

“Riel, iraha rek rekaman deui? He..he, lamun rek nyanyi tong bari ngemut permen bisi kaseglom,”  ceuk si Udin kondektur bus.
Si Ariel masih ngarasa cape, manehna ngan saukur bisa seuri ka supir jeung kondektur bus. Teuing kunaon manehna disebut Ariel padahal teu mirip-mirip acan jeung si Ariel vokalis Peterpan. Saacan ngamen manehna ngahuleung, teuing naon nu aya dina pikiran si Ariel.

Awakna nu subur jeung bajuna nu alus ngabedakeun si Ariel jeung tukang ngamen nu sejen. Ngan pedah bajuna nu alus geus kummel jigana mah geus teu diganti tilu minggu.

“Accala mu a’lai um” (assalamua’laikum).

“Riel… maneh mah ngomong ge teu bentes komo deui nyanyi,” kondektur nyarita di lawang panto bus.

Si Ariel ngan saukur nyerengeh nembongkeun huntu taringna.
Lain sakali dua kali manehna dikitukeun ku kondektur bus kota, geus kaitung lima kali manehna dikitukeun ku si Udin. Sanajan kitu manehna teu kapok ngamen di bus kota, ngan tetep aya rasa kesel ku omongan si Udin nu teu merenah didenge. Beda jeung si Udin, Asep si supir bus kota tara loba omong.

Manehna mulai maenkeun sulingna, sora suling nu merdu nganterkeun bus kota nambahan panumpang. Sapanjang jalan bus kota nambahan panumpangna.

“Kalapa….kalapa. Punten digeser…punten, palih dieu Neng…punten digeser ” kondektur ngatur posisi.

Sanajan bus geus pinuh ku panumpang si Ariel teu euren maenkeun sulingna. Tina sora sulingna mah lagu “jang” nu dilantunkeun ku panyanyi sunda Oon. B. sora sulingna maturan pinuhna panumpang bus, aya nu nangtung aya oge nu diuk, aya oge gandeng ngobrol sewang-sewangan. Aya oge anu nundutan dipepende ku sora suling.

“Nyang cing nya’ji nyalma e’de nying nya’di nyalma ngade…..” (jang sing jadi jalma gede sing jadi jalma hade….) si Ariel mimiti nyanyi.
Hanjakal pisan sora suling anu merdu teu dibarengan ku sora nu alus. Sanajan kitu manehna teu euren nembangkeun lagu “jang” nu dilantunkeun ku Oon. B. Lila kalilaan bus kota nambah pinuh, sora suling nu ditiup ku si Ariel beki tilelep komo deui sorana nu teu bentes.

Lagu “jang” geus beres dilantunkeun,lantaran panumpang geus pasedek-sedek manehna teu nyanyi deui. Si Ariel ngodok sakuna, dikaluarkeun dina sakuna cangkang permen jang ngawadahan duit pamere panumpang. Pinuhna panumpang matak hese si Ariel ngalengkah sanajan kitu manehna teu patah sumanget. Si Ariel seseledek bari ngasong-ngasongkeun cangkang permen. Aya nu mere saratus, lima ratus, nepi ka sarebu.

“Hanyur mu’un” (hatur nuhun) ceuk si Ariel ka panumpang nu mere.

“Cecep??” tunjuk salah sahiji panumpang.

“Cep, hayu uih… hampura Ema jang.”

“Anyim, Ema cos u’sir Cecep” (alim, Ema tos ngusir Cecep).

“Hampura…hampura Ema, hayu uih jeung Ema.”

“Anyim, Ema so’ nga’inga Cecep, Cecep e’uri ha’e ku Ema. Cecep anyim u’ih….” (alim, Ema sok ngahina Cecep, Cecep nyeri hate ku Ema. Cecep alim uih…), ceuk si Cecep bari lumpat.

“Cecep…Cecep, tungguan Ema. Cucu Ema hayu urang uih, hampura Ema nya Cu…”

Ema lumpat nuturkeun si Cecep bari ceurik. Umurna nu sakitar geus 80-an euweh daya jang ngudagna. Ema ceurik balilihan, teu kawasa Ema nahan kasedih.

“Ema rumasa salah Cep, tilu minggu katukang Ema ngusir Cecep. Hampura Ema…” gogoakan Ema ceurik di jero bus.
Si Cecep teu malire, Cecep ngajleng turun tina bus kota. Cecep leuwih milih hirup di jalan daripada hirup jeung nini na.

Carpon bahasa sunda, Sora Piriwit Ditiup Semu Ngalengis

Carpon bahasa sunda, Sora Piriwit Ditiup Semu Ngalengis  - Rieg, karéta ngarieg, tuluy maju. Mimiti lalaunan, beuki lila ngagancangan. Yuswa ngarérét kana érloji. Tadi, barang mimiti indit, panceg tabuh genep isuk-isuk. Geuning lain ukur béja, enya wé ayeuna mah karéta téh tara ngarét. Mun taya halangan harungan, ku manéhna kaijir pidatangeun ka Jakarta téh kurang leuwih tabuh salapan. Kawasna bakal cukup, waktu keur nguruskeun urusan kantor. Jadi engké bakal bisa balik deui ka Bandung maké Parahiyangan anu berangkat jam lima soré ti Jakarta.
Sajajalan Yuswa anteng neuteup téténjoan saluareun kaca jandéla. Kagareuwahkeun sotéh pédah wé aya budak ngora nu diuk di bangku hareupeun noél kana pingping lalaunan.
“Punya api, pa?” cenah.
Sakedapan Yuswa nelek-nelek budak ngora téa. Pakulitanana beunang disebut  konar. Buukna modél punk-rock, pirang semu beureum. Duka bener asli duka pédah dicét. Ceulina dianting sabeulah. Papakéanana, ka luhurna kaos oblong hideung aya gambaran leungeun keur ngacungkeun jempol, curuk, jeung cinggir, bari jajangkung jeung jari manisna ditekuk. Sarérétan mah badis gambar tanduk banténg. Luhureun gambar leungeun téa aya tulisan Metalica ku warna beureum. Ari ka handapna,  dicalana blue jeans belél, soéh palebah tuurna. Tapi sok sanajan kacirina rada nyéntrik ogé ari rengkuh-rengkuhna mah éta budak ngora téh sopan pisan.
Kusiwel leungeun Yuswa ngaluarkeun zippo tina saku calana, tuluy diasongkeun bari dipangnyekéskeun. Si budak ngora téh ngarongkong nyeungeutkeun rokona, kelepus udud.
“Makasih, pa,” pokna
“Sama-sama,” walon Yuswa bari imut
Sugan téh rék ngan sakitu. Horéng si budak ngora téh kalah terus ngajak ngobrol.
“Mau ke Jakarta?” cenah.
“Iya.”
“Di Jakartanya di mana?”
“Ah, cuma mau ke Tamrin, ada urusan kerjaan sedikit. Nanti soré juga pulang lagi.” Ti dinya mah der baé ngobrol ngalér ngidul. Malah mah nepi ka milu mangmikirankeun urusan nagara sagala, abong kabiasaan. Tuluy silih tanya wawuh ka si itu wawuh ka si ieu. Geus lila uplek mah kakara wéh silih tanya ngaran.
“Saya Yuswa,” ceuk Yuswa ngawalon panakon. “Sebetulnya nama yang bener sih Yoshua, tapi orang-orang lebih suka manggil saya Yuswa.”
“Saya Oding,” ceuk si budak ngora téh samemeh ditanya.”Itu kalo nama yang benernya. Kalo temen-temen sih lebih suka manggil saya meneer Odink van Holland.”
“Loh, émang meneer Oding punya darah Belanda?” ceuk Yuswa bari seuri.
“Ah engga juga. Mereka kan cuman usil doang. Kalo saya sih orang Sunda asli,” témbalna.
“Ih, geuning? Hanas ti tadi ngawangkong téh ku basa Indonésia. Atuh da ari sugan téh…”
“Cuman, saya engga bisa bahasa Sunda, pa. Tapi kalo dengerin orang ngomong sih ngerti,” meneer Oding mani rikat némpas omongan bari nyéréngéh.
“Baruk, naha?”
“Abis dari kecil suka diajakin ngomong Indonésia melulu sih.”
“Bet éléh ku Bapa, atuh. Sanajan Bapa lain urang Sunda gé ayeuna mah geus asa jadi urang Sunda wé,” ceuk Yuswa rada mapanas. Gap kana roko jeung zippo, cekés diseungeut. Haseupna ditiupkeun ka luhur mani nyerebung.
“Émang aslinya dari mana?” ceuk meneer Oding bari ngarérét kana gondok laki Yuswa nu oyag sabot nyerebungkeun haseup.

“ Ti Tarutung.”
“Tarutung itu di mana?”
“Deukeut Sibolga, di Sumatera Utara.”
“Orang Batak?”
“Muhun.”
“Ah, masa sih?”
“Ih, ari taeun téh.”
“Marganya apa, pa?”
“Siregar.”
“Kok bisa bahasa Sunda?”
“Ari Bapa mah nyekel prinsip di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung. Ku lantaran hirup di tanah Sunda, atuh kana adat jeung budaya Sunda ogé kudu wé milu ngamumulé, sok sanajan lain urang dieu pituin gé.”
“Iya juga ya.”
“Ari meneer Oding aya minat hayang bisa basa Sunda?” Yuswa mancing-mancing bari satengah heureuy.
“Males ah, habisnya susah banget, suka diketawain kalo salah.”
“Mun salah kumaha?”
“Iya, mestinya bilang neda saya bilangnya tuang. Mestinya rorompok, saya bilangnya bumi. Yang gitu gitu déh,” ceuk meneer Oding semu nu getun.
“Eueueuh, masalah undak usuk meureun nya?”
“Tau lah, iya kali.”
“Jamak atuh kitu-kitu waé mah. Wayahna kudu daék diajar jeung daék era. Ah, Bapa gé jadi hayang ngadongéngkeun lalakon baheula, basa keur mimiti pisan diajar basa Sunda,” ceuk Yuswa ngupahan bari ngagedéan haté.
“Gimana gitu pa?”
“Harita téh boga kikindeuwan….”
Meneer Oding némpas heula, “Kikindeuwan itu apa?”
“Kabogoh, pacar. Tah ku lantaran boga kabogoh ka urang Sunda, Bapa gé beuki keyeng hayang bisa basa Sunda téh, ambéh babari komunikasi. Ngan hanjakal, ku babaturan anu asli urang Sunda, sakapeung sok dijieun jadi kaulinan, sok diheureuykeun. Mun ngabéjaan kecap-kecap basa Sunda, maranéhna kadangkala sok ngahaja mapatahan salah.”
Karéta karasa asa rada nyanggéyéng. Singhoréng aya tikungan. Geus liwat tikungan mah diuk gé jadi ajeg deui. Lar aya panumpang séjén ngaliwat bari ngarérét, muru lawang panto w.c. Tayohna rada anéheun ningali nu ngobrol. Nu hiji ku basa Indonésia, nu hiji ku basa Sunda. Kawasna, tada teuing bakal leuwih anéheunana saupama nyahoeun nu mana nu urang Sunda jeung nu mana nu lain.
“Sakali mangsa, ku pimitohaeun téh ditawaran dahar,” Yuswa neruskeun obrolanana. “Jang Yuswa, hayu urang tuang heula, ceuk pimitohaeun téh. ‘Sangeuk pa,’ ditémbalan ku bapa bari ngarengkuh-rengkuh manéh. Némbalan kitu téh bané baé kungsi dipapatahan ku babaturan, kumaha kudu ngajawab saupama diajakan dahar. Naha atuh, pimitohaeun téh bet kalah ngadak-ngadak jadi robah pasemon, terus ngajanggilek ninggalkeun. Ti harita, pimitohaeun téh jadi ganti adat. Mun Bapa datang rék apél hég anjeunna anu keur nyampak, pasti wé ngadon ngajéngkat ka jero. Ngan karasa, dina ngabéjaanana ka kabogoh Bapa gé sok bari rada ditarikkeun, ngahaja ambéh kadéngé ku Bapa, kawasna. ‘Tuh aya si Sangeuk!’ cenah. Atuh lila-lila mah Bapa gé jadi ngarti yén kituna téh ku lantaran tiheula Bapa kungsi salah némbalan ku kecap ‘sangeuk’ téa. Tapi bongan saha atuh, da nu mapatahanana nu teu bener mah.”
Meneer Oding nyéréngéh. “Jadinya gimana atuh, pa?” pokna bari seuri.
“Ah, cohagna mah jadi teu disatujuan wé ku pimitohaeun téh. Cenah boga piminantueun téh teu eucreug. Teu nyaho di undak-usuk, euweuh kasopanan, teu boga temah wadi, kawas jelema teu walagri. Mending ogé néangan papada urang Sunda deui wé, nyai, loba ieuh nu hayangeun. Ahirna mah nya jadi pegat wé, teu tulus ka dinya.”
“Sayang juga ya.”
“Ngan, aya hikmahna ari keur  Bapa mah, jadi teu aya nu ngalandi si Sangeuk deui,” walon Yuswa bari seuri konéng. “Nya ti harita beuki getol ngulik basa Sunda téh, supaya teu jadi bahan geuhgeuyan deui ti babaturan.”
“Kalo saya sih mendingan engga usah paké bahasa Sunda aja,” ceuk meneer Oding bari semu nu ngabirigidig.
“Ari tuang rama jeung tuang Ibu kumaha mun ngadangu meneer nyarios ku basa  Indonésia téh?”
“Cuék aja.”
Sakedapan obrolan eureun heula, kaganggu ku riyegna karéta nu rada tarik. Geus rada anteng, Yuswa muka deui carita. “Ari di Bandung di mana linggih téh?”
“Linggih, Rumah?”
“Muhun, bumi, di mana?”
“di Ciwastra.”
“Asli urang Bandung?”
“Engga sih. Kalo aslinya dari Garut.”
“Ti Garut? Garutna di mana? Kadé, awas, éta roko kana raksukan.”
“Di Bayongbong, di Golér,” meneer Oding ngawalon bari kékérépésan ngépés-ngépéskeun calacah hurung nu murag kana kaosna.
Yuswa asa kacéntang gelap ngadéngé kecap Golér téh. Sajorélat aya flash back ngaliwat kana uteukna. Bet ras inget ka jaman katukang-tukang.
“Di Golér? Ké,ké,ké, kenal sareng pa Haji Irad?” ceuk Yuswa antusias.
“Haji Irad mah kakék saya. Bapa kenal, ya,” meneer Oding ogé sarua bungaheun, asa boga kolot jadi selebritis.
“Aki ti ibu, atanapi ti rama?”
“Dari Mamah. Kalo Papah mah asli dari Cilawu.”
Atuh ari kitu mah moal saha deui. Meneer Oding téh moal henteu, tangtu anak néng Kartini. Da ngan hiji-hijina anak awéwé Haji Irad mah, ceuk pikir Yuswa.
“Saha tuang ibu téh kitu?” pokna asa-asa.
“Mamah? Kartini.”
Tuh nya, tétéla teu salah, gerentes haté Yuswa.
Emh, pipikiran Yuswa jadi cuscos, da dikumaha-kumaha ogé duriat mah gedé pisan ka néng Kartini harita téh.
Dasar lain jodona ka dinya, kawasna. Da mun seug henteu gara-gara salah némbalan ku kecap “sangeuk” mah meureun ieu budak téh tangtuna gé anak aing.
Ah, anu teungteuingeun mah Haji Irad wé. Ari ka anu bener-bener hayang diajar basa Sunda mani euweuh pisan toléransina, salah kitu baé gé maké kudu jadi kuraweud, matak bolay teu jadi kawin. Ari ayeuna, incuna sorangan, bet teu hayang-hayangeun acan nyarita ku basa Sunda. Mani abong. Aéh kétang, naha bet maké dipikiran-pikiran teuing, kawas nu rék pipilueun kana urusan batur baé. Kapan ceuk paribasa urang Batak ogé, “unang tortori na su gondangmu”.

Saturday, June 1, 2013

Naskah drama berbahasa inggris, putri salju

     CAST
    Queen, wicked, self-absorbed queen
    Snow White, beautiful, young lady
    Magic Mirror, a wise-cracking mirror.
    Hunter, slow-witted with a crush on the queen.
    Trekky, a very logical dwarf
    Smelly, a dwarf with a serious hygiene problem.
    Bossy, a overbearing dwarf
    Dummy, a mentally-challenged dwarf.
    Prince Charming

    Scene 1
    Interior of the castle. Enter the QUEEN. She crosses over to the magic mirror.

    QUEEN: Mirror, mirror on the wall, who's the fairest one of all?
    MIRROR: What? Are you back again? You come to me twice or three times a day and ask me that same question. What is the deal here?
    QUEEN: I want to know if I am the fairest woman in the kingdom.
    MIRROR: Why is it you need so much reassurance? Is your self image that bad? You don't need a magic mirror--you need a therapist.
    QUEEN: What I DON'T need is your advice. Now, answer my question! Say one of those witty poems you do like, "Roses are red: violets are blue. Fairest in the kingdom is the one and only you," or Roses are red: daises are white, If you think you're best, you sure are right." Ready? Hit it.
    MIRROR: Okay, okay. Roses are red: violets are blue. The best-looking babe is someone else, not you.
    QUEEN: Thank you, thank you. You sure know how to flatter a woman, you big tease! (Realizing what he just said.) Not me? What do you mean when you said, "not you"?
    MIRROR: Do you need a dictionary? What part of "not you" don't you understand? You’re not the best-looking babe in the kingdom.
    QUEEN: (Throwing a temper tantrum.) Well, why not? I do aerobic exercises every day, eat a low-fat diet, and I bought one of those exercise bikes that have the big fan for a wheel.
    MIRROR: Not good enough. Somebody is still doing better than you are.
    QUEEN: If it isn't me, then who is it?
    MIRROR: Roses are red. The sun is so bright. The best-looking woman is called Snow White.
    QUEEN: Snow White?
    MIRROR: That's what I said.
    QUEEN: My step daughter? The one I command to wash the floors of the castle?
    MIRROR: Uh-huh.
    QUEEN: The girl I dress in rags, command to scrub the entire castle with nothing more than an old toothbrush?
    MIRROR; And the girl with the perfect white skin, no age spots, knock out figure and skin wouldn't know a pimple if she fell over it.
    QUEEN: But I work night and day on my beauty, wear the latest in medieval fashions, and use every beauty aide available!
    MIRROR: But Snow White just naturally looks good.
    QUEEN: (To the audience.) I hate her.
    MIRROR: Have you seen her since she got that make over? All the knights think she's hot enough to burn through solid steel. (He howls like a wolf.)
    QUEEN: That's quite enough, Magic Mirror!
    MIRROR: She can do her make up in my mirror anytime!
    QUEEN: You're forgetting who's mirror you are!
    MIRROR: I'm yours, Queenie, but if you want to give me to her as a birthday present, I'm willing! (The QUEEN storms off stage left.) Blackout

    Scene 2
    Outside of the castle Enter Snow White dressed in rags and carrying a bucket and a toothbrush to scrub the courtyard of the castle. She kneels down and starts scrubbing.

    SNOW: Scrub, scrub, scrub—that's all I ever do! Scrub this, Snow White. Wash that. Snow White. Have this dry cleaned by five o'clock so I can go to the ball at the neighboring castle, Snow White. I hate doing all this cleaning! And at minimum wage no less! Why didn't I stay in school and get an education? (Upset.) Look at my hands! (Changing her mind.) They're... well, beautiful. I have beautiful hands. I have a beautiful face. Quite frankly, I am very beautiful. The queen thinks she's beautiful, but have you noticed how she's been putting on weight lately? And if you take a good look at her skin it's getting pretty wrinkled. I think the visits to the tanning salon are finally catching up with her. I never go to the tanning salons. As a matter of fact, I never go anywhere without my sun blocker. It's Spf 70-the highest you can buy. I love my alabaster skin. My dear father named me for my skin. Oh, I forgot to introduce myself to you. I am "Snow White." Did you hear that? "Snow White." If I tanned I would have to change my name as well as be the victim of premature aging.
    QUEEN: (offstage.) Snow White, quit talking to the audience and get back to work!
    SNOW: That's the queen. She's my stepmother. I don't want to sound mean but I don't like her very much. It's very unfeminine to say you hate someone but I think I hate her. She has all thenice clothes and I'm stuck wearing junk like this. (Looking at her reflection in the bucket.) But even in rags I am attractive.
    QUEEN: (Offstage.) Get to work, Snow White! Any slower and I'd have to time you with a calendar!
    SNOW: Well, it's been nice talking to you. I hope you are enjoying the show. I better get back to work. (She starts scrubbing. In flies a little bird, it chirps to SNOW WHITE. PRINCE CHARMING enters unnoticed by SNOW WHITE.) Yes, scrubbing the floor again. (Bird chirps.) I finished washing all the dishes and shining the silver. (Bird chirps.) I know it's a dog's life. I must have "kick me" written all over my face. (Bird chirps.) It's just an expression. Oh, how I wish I were a little bird like you and I could fly over these castle walls and see all the things I've never seen and meet all the people I'll never meet—especially young, good-looking, rich princess like him. (She doesn't realize she just saw the prince for a moment but then does a double-take and notices PRINCE PRINCE.) Oh! (She hurriedly tries to straighten her dress and fix her hair.) I didn't hear you come in.
    PRINCE: Part of being exceptionally suave is walking very gracefully. Who were you talking tojust now?
    SNOW: Just a little bird. This little bird talks to me and I talk to it. He's the only friend I have in the whole world. We're very close. PRINCE: You talk to birds? SNOW: Yes. PRINCE: And the bird talks back? SNOW: Uh huh.
    PRINCE: And you understand what the bird says, right?
    SNOW: That's right.
    PRINCE: Huh. Pardon me for asking, but have you been drinking?
    SNOW: No. Why?
    PRINCE: No reason. (Gives the audience a look that says "She's bizarre!")
    SNOW: Do you think it's strange to talk to birds?
    PRINCE: I wouldn't call it all that common. But what's really nutso is thinking the bird can talk back. Let's me introduce myself. I.M. Charming.
    SNOW: Rather stuck on yourself, don't you think?
    PRINCE: No, no, that's my name. "I" period. "M" period. Charming.
    SNOW: I. M. Charming. I mean you are Charming.
    PRINCE: No, U. R. Charming is my brother.
    SNOW: That's not what I mean. What I meant was
    PRINCE: It's quite all right. I'm used to the confusion that being a Charming can cause. Because of the name problem most people just call me Charming.
    SNOW: Prince Charming.
    PRINCE: That's me.
    SNOW: You really are charming. And handsome too!
    PRINCE: Thank you. And you are?
    SNOW: Snow White. I'm the step daughter to the wicked queen. I mean my wicked step mother. I mean the queen.
    PRINCE: Have you always had a problem with stuttering?
    SNOW: No, I haven't always had a problem. I mean, yes, I haven't ever had a problem with—oh, never mind, Prince Charming.
    PRINCE: I sense you don't like the queen.
    SNOW: She makes me scrub the entire castle night and day, seven days a week. Can you see why I don't buy her expensive Christmas gifts?
    PRINCE: You're the queen's step daughter?

    SNOW: Yes.
    PRINCE: I take it you wear these rags as a fashion statement or are you trying to dramatize the plight of the working class as they are repressed by the landholding aristocracy?
    SNOW: Huh? I mean yes. I have always deeply involved in politics.
    PRINCE: Which form of government do you feel is best democracy, republic, oligargy, or monarchy?
    SNOW: Well that all depends
    PRINCE: On what?
    SNOW: On which ever you like. My, you're handsome!
    PRINCE: No, I'm Charming—Handsome is my uncle.
    SNOW: So what brings you to our castle?
    PRINCE: I came to meet the queen. She's a widow and I came to check her out—I mean to introduce myself. I'm looking for a new wife.
    SNOW: What happened to your old wife?
    PRINCE: Cinderella? She had a love for mice and pumpkins that seemed ... I don't know . . a little scary. Kind of like the way you feel about birds.
    SNOW: Me? Like birds? What do you mean?
    PRINCE: You just told me that bird was your only friend you had in the world.
    SNOW: Oh, I was just teasing. I hate birds. As a matter of fact, we eat a big turkey every Thanksgiving.
    QUEEN: (Offstage.) Snow White?
    SNOW: Yes, evil stepmother-I mean evil queen-I mean Your Highness?
    QUEEN: (Offstage.) Who are you talking to?
    SNOW: I. M. Charming.
    QUEEN: Rather stuck on yourself, don't you think?
    SNOW: No, that's his name. He's the prince from the kingdom just down the road, second drawbridge on the left.
    QUEEN: Well, Just don't stand there drooling all over his boots! Send him in!
    SNOW: This way.
    PRINCE: Thank you.
    SNOW: By the way, the queen is much too old for you.
    PRINCE: She is?
    SNOW: MUCH too old. If you are looking for a new wife, I'm young and single and... interested. Would you like to stop by and see me some time?
    PRINCE: You're young.
    SNOW: Yes?
    PRINCE: And beautiful.
    SNOW: Yes?
    PRINCE: And you dress like a bag lady.
    SNOW: Oh.
    PRINCE: (Starting to exit.) But if you get some better clothes maybe we'll see what can happen.
    SNOW: Oh! (Exit PRINCE CHARMING.)
    SNOW: He's so handsome and available and, well, charming! He hates me in these clothes, so that shows a heightened sense of fashion. (Exit SNOW WHITE right.)

    Scene 3
    Interior of the castle. Enter the QUEEN from right.

    QUEEN: Send in the Royal Hunter! (Enter HUNTER from left.) Hunter!
    HUNTER: Whattaya want for dinner today, Queenie? Deer, buffalo, or elk? Maybe I can interest you in a nice steak from a moose?
    QUEEN: I want you to kill Snow White!
    HUNTER: Kill Snow White? I'm sorry but my Royal Hunting Permit doesn't allow me to do in other fairy tale characters. But I tell you what I can do. I've been seeing some really nice elk up in the east mountain. Maybe I could interest you in one of those?
    QUEEN: I don't want to eat her, I want her dead because she she's more beautiful than I am--at least that's what my mirror says.
    HUNTER: You want her dead?
    QUEEN: Yes.
    HUNTER: Just because she looks better than you. (She glares at him.) According to the mirror's opinion. Now, Queenie, I know it's not my place to question your decisions, but don't you think killing someone just because you think she's better looking than you is overreacting to the situation?
    QUEEN: I don't care. I want her dead!
    HUNTER: Don't you think it would make more sense to spend some time with the royal psychiatrist first?
    QUEEN: Are you implying that I'm crazy?
    HUNTER: You? Crazy? Just because you want to kill someone for looking good? Just because you spend every waking moment worrying about your looks? Just because you work all day exercising and using every crazy beauty aide that comes along instead of looking out for the welfare of the kingdom. No. I wouldn't call that crazy. I CALL THAT INSANE!
    QUEEN: Let me put it into words that even you can understand. Kill SnowWhite or I'll have you killed!
    HUNTER: You'll kill me if I don't kill her?
    QUEEN: Yes.
    HUNTER: You'd do that?
    QUEEN: In a heartbeat. (She bursts out laughing and crossing to his right.) Sorry, just a little joke to keep the tension down. (She grabs him by the front of his clothes.) Don't mess with me, Hunter, or you'll definitely be sorry. I am woman: hear me roar. (She growls like a tiger.)
    HUNTER: In that case, how would you like that done? Stabbed, shot, or poisoned?
    QUEEN: (Releasing him.) I knew you'd see it my way. Just kill her. I'll leave the method up to you. Now be gone!
    HUNTER: (Starts off but then turns around to try to talk her out of it.) Queenie, The mirror thinks Snow White looks better than you, but that's just one mirror's opinion. Now, I, for one, like my women more mature, seasoned, broken in. Women are like a old pair of boots. They get better and more comfortable with age. With ever wrinkle, every stain or scuff, with every little loss of the glossy finish they gain character and become beautiful on the inside as they waste away on the outside.
    QUEEN: Are you calling me an old boot?
    HUNTER: (trying to smooth over the situation.) Yes. I mean 'no.' I mean if I had a choice between a young, beautiful girl like Snow White and a middleaged, leathery broad like yourself. I'd pick you every time.
    QUEEN: You can rest assured that you will never get the chance. I want you to kill Snow White, and, just so I have proof of the deed, I want you to bring her heart in a box. (She gets it from a small stand upstage left, and then she crosses down left center to the HUNTER’S left. She gives him the box.)
    HUNTER: Her heart in this box?
    QUEEN: Yes.
    HUNTER: (He puts the box in his bag.) Would U.P.S. ground be okay? Or would you like it sent air? Air is faster but I'll have to charge more.

Itulah sebuah contoh naskah drama bahasa Inggris yang dapat kami tuliskan kepada kamu melalui artikel ini. Semoga tulisan ini kiranya bermanfaat bagi teman-teman yang sedang membutuhkannya...

Contoh naskah drama berbahasa inggris

One day in the popular schools in the city one very familiar in Indonesia. High School name "VanLite" at school was just a rich kid and smart people who can go to school. And the school include a music school and when the school will hold a musical art performance to welcome the school day so that to 57 years. By the time children are in the classroom came the teacher named Mr. Sincester him that will be held at the performing arts school. Here's story ...




Mr. Sin                  : Good morning children
                               Good morning sir .. (Answer pupils simultaneously)
Mr. Sin                  : Soon we will hold a school musical art performance was very snug, no                                 performing arts Singing, Dance and many others.
Lea                         : As if the event is held in any event sir??
Mr. Sin                  : Ohh yeah sorry i forgot to tell performing arts event was held in                    
                                commemoration of the anniversary of our school to 57 years
Sandy                    : If I want to be how to pack?
Mr. Sin                  : If you wish to attend this event please tell me just fine ..
Tomy                     : Ready pack ..
                                                              Mr. Sin left the class ..
Mody                    : what a performing arts event .. not important at all .. (Said Mody did not                           
                                   appreciate)
Eunice                   : You do not say that mody, to appreciate what is going on by the school's plan .. (Eunice scolds)
Mody                    : It's your child so outdated, replace it before your glasses .. (Said mody to Eunice with angry face)
Adit                        : Yes rightly said Eunice mody ..
Sandy                    : mody yes I agree with what they said .. You have to respect them.
Lea                         : It was you guys do not fight ..
Tommy                 : Yeah already have .. How is the event that will be held our school .. The period we do not follow the show ..
Sandy                    : Yeah how is this friend??
Adit                        : How do ya?? What can I participate in your group??
Eunice                   : It may simply be to merge ..
Adit                         : Thanks for your very good friend once ..
Eunice                   : What mody not participate with our group??
Sandy                    : indeed, what is mody care to join us?
Adit                        : Of course he wants .. Try asking lea ..
Lea                         : Mody do you want to join the performing arts with us??
Mody                    : what?? I'm a show like that?? Lazy once
Tomy                     : mody why will not you come??
Mody                    : The point is I do not want to!!
Sandy                    : Come friend if she does not want yes it does not need to force it ..
Tommy                 : Yeah right, we better together to pack sin inquire about this event ..
Sandy                    : OK ..
                         Bell has sounded break we all want to see pak sin, to ask about the terms                                                                                                what requirements must be met when implementing these performances.
Adit                        : Good afternoon sir?? Can I come in?? (Question adit tapping
                               The office door mr. sin)
Mr. Sin                  : Yes, please come in. .. What is it lea?
Lea                         : I would like to ask Mr.
What are the requirements to participate in this art scene??
Mr. Sin                  : The Requirement you just have to have a group that should contain six members, and you lea, I choose you to be its chairman.
Lea                         : Okay sir!
Sandy                    : Must be six members of the pack?
Mr. Sin                  : Yeah must sandy .. and it is very important to the value of literary art as our practice exams ...
Tommy                 : Yeah, ready to pack .. thank you ..
Mody                    : What business does the same pack you sin? Until you have to go to non mr. sin?
Eunice                   : Ask anything, does not concern you!!!
Mody                    : Alright .. why should I take matters too important not so (last mody left his friends)
Tomy                     : Wait .. without mody we can not follow this stage friends .. Because only mody can and character as mody matching of all children ..
Lea                         : It was a friend ..
Adit                        : What to do this?
Sandy                    : Let's just go mody, but well well yeah, do not have the emotion ..
Eunice                   : hai mody,
Mody                    : There is what you come to me? There are important matters huh?
Lea                         : We beseech you want to fulfill our request ..
Mody                    : It's what you want to ask me?
Tomy                     : We want you to want to become a member of our grub, to attend the performing arts in this school ...
Mody                    : Indeed you will make the show what the art scene?
Eunice                   : Singing along .. and it is imperative to get the value of the literary arts practice exams ..
Mody                    : let me try
Adit                        : mody thanks, that's so young should not be selfish ... appreciate your friend,  friend left the mody mody friends ... and the next day they start training ..

Sandy                    : Let Mody exercise ..
Mody                    : what should now exercise?
Sandy                    : yes mody ..
Mody                    : Well ...
Adit                        : let's sin was in the waiting pack in the school hall
Pak sin                  : let your children are ready for exercise?
                    Concurrent answer ready pack ...Children But only mody are less excited ..
Lea                         : Mody spirit of dong ..
Mody                    : yes, well ...
Mr. Sin                  : Mody, are you exhausted so your face does not look excited?
Mody                    : There is not anything sir ..
Mr. Sin                  : Well then .. let's start training ..
                                                They sings ..
Lea                         : Mody spirit ..
Mody                    : yeah yeahh .. deh shut up already!!
                                                                Singing again ...
Mr. Sin                  : hey ... where your expresi mody???
Mody                    : This is expression pack ..
Mr. Sin                  : Well .. we exercise enough these days ..
Because you are not excited about ... useless
Eunice                   : We are excited pack .. mody do not just mean -
indeed followed.
Mody                    : What you say!!! I did not mean - really, I mean -
It's just a pompous know you!
Lea                         :was not fighting, we are excited for party must more
                               later, if you keep arguing how the bias we follow the play.
Sandy                    : true lea said, why do have to fight, we finish it all with
presence of mind
tomy                     : it's true .. come on do not fight anymore ...
Adit                        : It's the art scene less how many days?
Tomy                     : Stage artistic least 5 days ..
Mody                    : What?? Less than five days?
Sandy                    : therefore we have to seriously exercise ..
Tomy                     : spirit ..
                                                                Four days later ..
Mr. Sin                  : How do children today is our last day of training ..
                               And we have to be serious .. No chance for the second time .. and we have           to be serious this time ...
                              Ready sir ... (with the eager faces)
                              The six exercises singing along with vibrant.
Lea                         : Okay guys!! More spirit longer exercise time, and for you mody
                               Follow this exercise with mean - really
Mody                    : huft ... yeah .. yeah ..
                               mid-workout ...
Eunice                   : mody!! You're stepping on my foot .. not bias the hell are you more careful
Mody                    : oops ... yeah I do not know if my feet were stomping nike feet.
Eunice                   : sorry you said. I know for sure you accidentally stepped on my foot right ..
Mody                    : hey do any talking you!!
Sandy                    : gosh ...!! Why fight again, you'd better nike for away from mody.
Pak sin                  : what else is there! Remember!! It's the last day you exercise, so I beg
                               Mean - indeed it
                                                                They replied "Yes sir .."
   Then they start training again, but do not know why they are so complementary and not                                                quarrel anymore. And so he began to mody also mean - it's training.
Mr. Sin                  : wow ..! I was waiting - waiting, I hope you'll distaging
                               better than exercise today.
Lea                         : nice mody you last .. thank you because it meant -
                               indeed follow this exercise.
Mody                    : yes .. I realized my mistake.
Sandy                    : wah nice it ..
          
                            staging day has arrived they prepared - ready for the dressing to be used in later   performances.
Tomy                     : what are you ready ..
Adit                        : ready dong ..
Lea                         : eh .. I think men are less wait ok ..
Sandy                    : emangnya who???
Mody                    : eunikkkee ......
Leah                      : well .. where he is!!

 As for staging invite all participants to sit in a chair that has been provided by the clerk.

Mr. Sin                  : hallo all goodnight all!! Welcome to the staging SMP Raja Jempol in commemoration of the anniversary of our school - 57 where our school was first built. Yeah .. Our school will also feature a tribute to the show this evening's entertainment

                            The mody, sandy lea, tomy, and adit frantically looking for Eunice
Tomy                     : how is this show is about to begin!
Adit                        : serious!
Sandy                    : lea!! Try phone or SMS him
Lea                         : This has been tried, but not removed .
                                                5 Minutes later ..
Eunice                   : hay ... sorry I'm late, was really bad.
Sandy                    : Where the hell have you .. the show would begin
Lea                         : yes it .. we are looking for you where - where taau, tetelepon not removed,                        SMS not in anyway no reply
Eunice                   : yeah sorry ...
Mody                    : already!! Do not fight change your shirt there.
Eunice                   : yeah …
Mr. Sin                  : The next participant! Here it is our show of musical drama students - students
Our applause
tomy                     : let's get up to the stage
                       And they performed very extraordinary. It's unexpected 10 minutes later ...  after they finish
Lea                         : I did not think we would be this good performance
Sandy                    : of course ...
Mody                    : yes, of course .. forgive me, O friend, that I've been ...
Eunice                   : we have forgiven anyway
Adit                        : how we are friends only, so that we are biased together - together.
Tomy                     : a great idea that
Mody                    : agree ...
                         Finally they decided to be friends forever, and mody also eventually want to make friends with them ...

                                                                 completed

Contoh naskah drama dalam bahasa inggris

 Contoh naskah drama dalam bahasa inggris

A Poison Love

In a peaceful place there lived Mr. Kartawijaya’s family. His wife, named Mrs. Kartawijaya was a businesswoman but after got married with Mr. Kartawijaya, she turned into a housewife. They have three daughters name Indah, Erni, and Riani. Everything is running well at the beginning but Mr. Kartawijaya who likes to drink and spent much money to play card (gambling) makes it all different.


Mr. Kartawijaya come to house, and there is Mrs. Kartawijaya who’s cleaning the table in the living room unintentionally hit her husband make the bottle he brought drops

Mr. Kartawijaya : (pllllaaaaaakkkkkkk!!!!!)

Mrs. Kartawijaya : aauuuuuu... (with a pity face). Are you drinking, dad?

Mr. Kartawijaya : That’s not your bussines! give me your money!!

Mrs. Kartawijaya : All my money has been given to you yesterday, dad. I have no money, now.

Mr. Kartawijaya : aarrrggghhhhh!!! You are idiot!



There comes Indah, the oldest daughter

Indah : Mom,, are you okay? Dad why are you rough on Mommy?

Mr. Kartawijaya : Shut up! You little girl, it’s not your bussines.

Mrs. Kartawijaya : Go to your bedroom dear. Please..

Indah : But, Mom..

Mrs. Kartawijaya : Dont worry honey, I’ll be alright.


(Pause)


Mr. Kartawijaya : (comes closer to his wife) Honey, may I borrow your ring? Just for tonight, and I will give it back to you, as soon as possible.

Mrs. Kartawijaya : What’s for? But, this is our wedding ring. I can’t give it to you.

Mr. Kartawijaya : aahhhhh! Damn! Give it to me! Put off your ring! (forced his wife to give the ring)

Mrs. Kartawijaya : Please, dont take it, dad. It’s the only thing I have now… dadd...



Finally, Mr. Kartawijaya got the ring, and sold it. He went to prostitution as ussual.

John : Hii bro! Why you look so crumpled?

Mr. Kartawijaya : You know my wife? She didn’t give me money.

John : So, you can’t play for tonight? Aahhh,, how pity you are.. hhahaahahahahahaha

Mr. Kartawijaya : Don’t call me Mr. Kartawijaya if I can’t get money. Hehehehehe

John : Let’s come in and have fun together.

Aline : Hiii dear. How are you tonight? You look so hansome, dear..

Mr. Kartawijaya : Hhmmhhh you naughty girl. Hehehe

Andien : Darling..

Mr. Kartawijaya : Yeess honey?

Andien : Look at my shoes. It’s broken. I wan to have a new shoes. Let’s shopping honey..

Mr. Kartawijaya : Okay. If I win tonight, I will give you everything you want.

Aline : Me too. I also want to go shopping..

Mr. Kartawijaya : Don’t worry honey..

Aline : Darling, by the way, your oldest daughter has been graduated from senior high school, hasn’t she?

Mr. Kartawijaya : Yes. I want her earn money for me.

Andien : Owh, I know. Mami is looking for new girl.

Aline : That’s right. Pick her to mamy, I am sure that mami will accept her with pleasure.

Mr. Kartawijaya : Oohh yaaa... I’ll pick her tomorrow. Thank you dear.. you always understand me..

Aline : Anything for you.. (smile)



(In the house)

Mr. Kartawijaya : Open the door!!

Erni : Wait a moment... Dad,,

Mr. Kartawijaya : Why?

Erni : It’s about my school fee. It’s already 3 month I didnt pay it.

Mr. Kartawijaya : Ask to your Mom

Erni : But, she hasn’t

Riani : Dad..

Mr. Kartawijaya : Why?

Riani : My shoes is already broken. I want to buy a new one..

Mr. Kartawijaya: aarrggggg... Get out of here you two! Don’t disturb me…!!!



Erni and Riani left Mr. Kartawijaya alone and there Mr. Kartawijaya was thinking about selling his oldest daughter to a procuress.

Mr. Kartawijaya : Indah! (no reply) Indah..!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Indah : Yes, Dad

Mr. Kartawijaya : What are you doing! Are you deaf?

Mrs. Kartawijaya : Whats wrong, my husband? Why are you scream like that.

Mr. Kartawijaya : Indah, you have to go with me tonight.

Indah : But, where will we go, Dad?

Mr. Kartawijaya : Don’t ask to much! Just do my command.

Mrs. Kartawijaya : Where will you take her, dad?

Mr. Kartawijaya : Be quiet!



At night, Mr. Kartawijaya pick Indah to the prostitution.

Indah : Where is this, Dad? What place is this?

Mr. Kartawijaya : Just follow me!

Aline: Hiii dear...is she your daughter?

Andien : Hhhmmmm...she’s quite beautiful.

Mr. Kartawijaya : Take it. I’ll go know, and don’t forget with the money, ok?

Aline : Okay…Wait..wait...wait. I’ll call mami. Mamii....

Mami : Hemhhhh.....Is she the girl that you said?

Andien : Ahaa......

Mami : Okay, just follow me, honey. Don’t be afraid. Come on dear.
          John!!! this what you want!

John : Wooow!!!! So beautiful! Hyy, sweety......

Indah : I wanna back home.....please,,,,

John : (facing Mami) This is for you darling. (giving the money)

Mami : Ohohohohoooo.....Thank you, beb. Enjoy your night....

John : Come on dear.....Don’t be afraid.....

Indah : Please...Let me go......I just wanna back home...

John : Come on...enjoy our night....stay closer dear....

Indah : No...no...don’t touch me !

John : aarghhh....damn! (slap Indah and push her)


In the next morning, Mr. Kartawijaya who just back home from prostitution place meets her wife, Mrs. Kartawijaya

Mrs. Kartawijaya : Mas, why are you alone? Where is Indah?

Mr. Kartawijaya : Indah??? She has been sold.

Mrs. Kartawijaya : What!!! How can you sell your own daugther?!

Mr. Kartawijaya : That’s not your bussines Sumi! She is my daugther! Prepare my breakfast idiot! (leave Mrs. Kartawijaya)


Listening that her daughter has been sold by her husband, Mrs. Kartawijaya lose her tolerance. She looks so angry and call her daugther…

Mrs. Kartawijaya : Erni...Riani!

Erni : Yes, Mom...

Mrs. Kartawijaya : Go...Play with your sister outside.

Riani : Ok, Mom...


After the two daughters come out, Mrs. Kartawijaya prepares the breakfast for her husband and puts a poisoned in it.

Mrs. Kartawijaya : I love you, my husband.....
                          the breakfast is ready.

Mr. Kartawijaya : You take so long, jerk !


After Mr. Kartawijaya eat, suddenly he can’t braeth and fall from the seat

Mrs. Kartawijaya : May God bless you, My husband.

(END)

source : http://www.caramudahbelajarbahasainggris.net